Kesalahpahaman Antara Paguyuban NTT dan Pasukan Merah Berakhir Damai Setelah Mediasi Polres Berau

TANJUNG REDEB, POLRESBERAU.COM – Kasat Intelkam Polres Berau, AKP Ibnu Tri Yuniarto, memediasi permasalahan kesalahpahaman antara Lukman Rahim, Ketua Bidang Organisasi Paguyuban NTT, dan Dedi Tolan, Panglima Muda Pasukan Merah. Insiden ini terjadi pada hari Minggu, 17 September 2023, di Jalan Pulau Sambit, Tanjung Redeb. Bertepatan dengan cara Irau Manutung Jukut yang juga diadakan disana.

Dari keterangan Lukman Rahim, dirinya tengah membantu mengatur lalu lintas di Jalan Pulau Sambit yang sedang macet. Tanpa sengaja, Lukman terdorong dan mengenai anak dari Dedi Tolan. Lukman segera meminta maaf, tetapi pasukan dari Dedi Tolan menyerang Stand Flores Timur.

Dedi Tolan juga memberikan versi kejadian yang berbeda. Ia mengatakan bahwa ketika ia melewati Stand Flores Timur, ia melihat anggota stand tersebut minum dan terpengaruh alkohol. Anaknya didorong oleh salah satu anggota stand tersebut, yang kemudian memicu keributan.

Mediasi permasalahan ini dilakukan pada hari yang sama, pukul 16.00 Wita, di Ruang Rapat Polres Berau. Hadir dalam mediasi ini Kasat Intelkam Polres Berau, Kapolsek Tanjung Redeb, dan perwira serta anggota kepolisian lainnya. Dedi Tolan dari Pasukan Merah dan Lukman Rahim dari Paguyuban NTT juga ikut serta dalam mediasi ini.

Dalam pertemuan tersebut, Kasat Intelkam Polres Berau menyampaikan harapannya agar tercipta kesepakatan yang baik dalam menyelesaikan permasalahan ini. Ia juga menekankan pentingnya menghindari terulangnya kejadian serupa di masa depan, terutama menjelang pemilu dan pemilihan kepala kampung.

Panglima Muda Pasukan Merah, Dedi Tolan, menekankan pentingnya menghargai orang lain. Ia meminta agar permasalahan ini tidak dijadikan konflik suku, melainkan sebagai kesalahpahaman antaroknum yang bisa diselesaikan dengan baik.

Ketua Paguyuban NTT, Agustinus Kadu R, juga meminta maaf atas kesalahpahaman ini dan berharap agar permasalahan ini tidak diangkat menjadi konflik etnis. Mediasi berakhir dengan kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Masing-masing pihak berjanji untuk saling memaafkan dan berdamai.

Kesepakatan lain yang dicapai adalah menghapus foto dan video terkait permasalahan ini yang telah disebar di media sosial untuk menghindari gangguan kamtibmas. Ketua Paguyuban NTT juga memberikan sebuah Mandau sebagai tanda permintaan maaf dan tali silaturahmi.

Kesalahpahaman antara Paguyuban NTT dan Pasukan Merah ini berhasil diselesaikan dengan damai dan kekeluargaan. Kasat Intelkam Polres Berau berharap agar permasalahan serupa tidak terulang di masa depan dan masyarakat Berau tetap menjaga keamanan dan ketertiban di daerah mereka.

HUMAS POLRES BERAU